I just want you to know who I am.

Monday, November 26, 2012

Antara Girang dan Malu

Pulang kuliah hari ini makan siang di pujasera depan kampus bareng Maya, Atra, Bije, dan disusul oleh Lela dengan beberapa temannya. Aku setelah makan bakso rasanya masih belum kenyang. Ngga pengen makan nasi, pengen kentang. Karena yang lain sibuk kesana-kemari, tinggal aku dan Atra duduk semeja berhadapan. Lalu terjadilah beberapa percakapanku dengan Atra, begini....

"Pengen kentang. Eh di CU (baca: see you) bener ada kentang ya?" kataku sambil menunjuk salah satu stan makanan di sana.
"Iya ada," jawab Atra tegas.
"Berapaan?" tanyaku.
"Tiga-rebu."
"3rebu? Yang bener?"
"Iya!"
"Ada maho-nya ngga?"
"????"
"Ada mayo-nya ngga?"
"Ohhh ada," muka Atra nahan kentut. Nahan ketawa maksudnya (aku pikir sama aja, entahlah).

Tanpa pikir panjang, aku berdiri dari tempat duduk dan berjalan dengan penuh semangat ke stan CU Crispy. Setelah melakukan negosiasi yang panjang dengan ibu penjual, aku kembali ke meja tempat kami duduk. Dalam perjalanan ke meja kami itu aku berpikir, "Eh iya lho 3rebu. Pas banget ada uang receh di tas 2 lembar duaribu-an. Masih kembali seribu malah, lumayan," sambil senyum puas.

Pas mau duduk, terdengar suara Maya manggil namaku. Aku melihatnya, udah berada di toko baju secondhand shop tepat di samping pujasera. Masih satu pager kok. Di sana juga udah ada Lela dan satu teman ceweknya. Mereka sedang melihat-lihat deretan baju yang digantung macam di butik. Pikirku sambil nungguin kentang gorengnya mateng mending lihat-lihat baju dulu. Apalagi di dinding depannya bertuliskan "Semua di bawah 50 ribu". Cewek mana yang ngga tergoda dengan harga murah :p
Ngga tau kenapa, spontan aku ngambil duit di tas yang 2 lembar duaribu-an tadi. Aku genggam erat di tangan kiri, karena tangan kanan sibuk menggenggam hape multitasking-ku.
Setelah itu ngacir meninggalkan Atra yang sibuk dengan hapenya.

Aku mulai melihat dengan urut dimulai dari sebelah kanan depan hingga ke belakang. Sambil sesekali Maya dan Lela ngasih tau beberapa baju yang dipengen, begitu pula aku. Lalu mulai pindah ke deretan sebelah kiri belakang menuju ke depan. Mereka masih asik memilih sampai fiting. Tiba-tiba aku mulai bosan, bukan karena barang-barangnya ngga cocok tapi lagi bokek. Jadi bosan karena cuma bisa melihat tanpa memilikinya #apasih.

Aku pun memutuskan kembali ke meja pujasera dan berharap kentang goreng sudah datang. Atra masih terlihat sibuk dengan hapenya. Ternyata kentang pujaanku belum datang juga. Karena ngga bisa diem, agar terkesan ada kerjaan aku menyiapkan uang untuk membayar kentang. Aku membuka tangan kiri...kosong! Hah mana uang 4ribu-ku? Mulai mencari uang di kantong sebelah kanan dan kiri tapi tak ada. Bahkan di tas pun nihil. Bije yang kembali duduk semeja, bersama-sama dengan Atra melihatku panik. Sambil berlari menuju toko baju tadi, aku berteriak "Kayanya uangku jatuh disana!"

Sesampainya di toko baju "secondhand shop"....
"May, uangku jatuh disini kayanya," aku berkata pada Maya sambil nafas terengah-engah.
"Dimana?" tanya Maya.
Lela yang mendengarnya ikut nanya, "Kok bisa?"
"Ngga tau, tadi aku pegang di tangan kiri sama hape di sebelah kanan. Sekarang udah ngga ada, tapi hape untungnya ada," jawabku sambil terus mencari ke sela-sela baju yang tergantung.
Mbak yang jaga kasir pun mendengar percakapan kami dan memberikan sebuah pertanyaan yang membuat aku ingin cepat pergi dari tempat itu sesegera mungkin, "Berapa uangnya yang jatuh?"
Maya pun ikut menimpali, "Iya, berapa Yin?"
"Ngga tau, lupa," jawabku singkat sambil berlari kembali ke pujasera.

di suatu situasi yang lain *gambar ilustrasi*
Aku duduk bersama Atra dan Bije lagi. Sambil mencoba kembali mencari uang di kantong celana, dan ternyata...kali ini ada! Hahaha. Aku tertawa puas. Dibarengi dengan kentang goreng yang datang menyapa. Lalu uang dua lembar 2ribu-an itu pun ku bayarkan. Kami melahap kentang bersama-sama dengan bumbu balado yang kata-ibunya-sih-bumbu-barbeque -,-"
Lela dan Maya kembali dari toko baju sudah dengan menenteng tas plastik berisi baju yang berhasil dipilihnya, dengan diskon menarik tentunya.
Aku pun menceritakan kepada mereka kenapa buru-buru pergi dari toko itu setelah ditanya kasir. Pasalnya uang yang hilang itu hanya 4ribu, aku malu harus jujur kalo uang yang kucari itu cuma 4ribu perak. Sampai detik ini pun aku ngga tau kenapa uang itu ada di kantong celana, padahal sebelumnya kugenggam erat di tangan bersama dengan hape. Entahlah, cuma Tuhan yang tau....
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© Kharin Frigitasari
Designed by BlogThietKe Cooperated with Duy Pham
Released under Creative Commons 3.0 CC BY-NC 3.0
Posts RSSComments RSS
Back to top